Tingkatan Bug Dalam Aplikasi

Bagikan

Bug adalah adalah kesalahan yang terjadi pada perangkat komputer atau mobile yang menyebabkan adanya error. 

Sebagai seorang software developer pasti akan kerap bertemu dengan bug. 

Terlebih ketika memutuskan untuk menjadi seorang software tester, tentu hal yang dibingungkan selanjutnya yaitu mencoba untuk mengklasifikasikan jenis-jenis bug (kesalahan) pada sistem tersebut. 

Yuk simak artikel ini supaya kita sama-sama paham tingkatan dalam bug.

Bug sendiri dapat diklasifikasikan sesuai dengan tingkat kerusakan yang ditimbulkan, sehingga pengklasifikasian bug tersebut dapat memberikan informasi kepada developer untuk lebih memprioritaskan Bug mana dulu yang akan dibenahi.

Bagaimana cara menghindari bug?

Sebenarnya bug tidak bisa dihindari, kita sebagai user hanya bisa meminimalisir saja agar tidak menjadi korban bug. 

Bug biasa ditemui pada software developer yang kurang berpengalaman dalam membuat program, semakin komplek program yang dibuat maka peluang bug muncul akan semakin besar. 

Selain itu sebelum software diluncurkan secara resmi biasanya ada versi “beta” yang belum sempurna dan masih banyak ditemui bug, Anda tidak perlu menginstalnya terlebih dahulu.

Selain itu Anda bisa menginstall program aplikasi antivirus untuk berjaga-jaga jika ada efek buruk dari bug yang berbahaya untuk sistem komputer.

4 Klasifikasi Bug

1. Trivia

Bug ini merupakan level terendah dari sebuah bug atau bisa dibilang terkecil tingkatnya, artinya Bug Trivia memiliki tingkat kesalahan paling rendah sehingga hal ini terkadang tidak terlalu berpengaruh pada jalannya sebuah sistem. 

Kebanyakan developer menganggap sepele bug jenis ini karena berkaitan dengan hal-hal kecil yang mungkin menurut mereka belum terlalu urgent untuk dikerjakan dalam waktu dekat.

“Contoh Bug Trivia ini seperti : Penggunaan Tampilan yang tidak selaras atau tidak sesuai desain dari UI, Penggunaan Caption yang typo seperti “Sign Up” menjadi “Sing Pu”, dll. Hal-hal seperti itulah yang tercatat sebagai Bug Trivia”

2. Minor

Bug ini merupakan level menengah yang tingkat urgentnya bisa di anggap penting meski tidak terlalu berpengaruh besar terhadap jalannya sebuah sistem.

Akan tetapi bug ini tidak bisa disepelekan begitu saja karena pada beberapa kasus bug jenis ini lama kelamaan akan menjadi hal yang harus segera dikerjakan, karena user akan semakin sadar bahwa ternyata hal ini menggangu efektifitas mereka dalam menggunakan sistem yang dibuat.

“Contoh Bug Minor ini seperti : Saat kita add sebuah data member, setelah itu kita lakukan save, biasanya akan keluar notifikasi sukses pada sistem akan tetapi data tersebut tidak muncul pada List Member. Contoh lainnya, Saat kita klik button login yang harusnya masuk ke dashboard malah masuk kedalam menu register.”

Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa fungsionalitas pada sistem berfungsi, akan tetapi fungsi dari sistem tersebut tidak sepenuhnya benar dan wajar secara alurnya. Hal-hal inilah yang saya jadikan sebagai jenis Bug Minor.

3. Major

Bug ini bisa dibilang dibilang sebagai bug Level Menengah Atas, peranan bug ini sangat terasa sekali terhadap fungsionalitas sistem.

Tentu bug ini yang paling sering diperhatikan oleh Developer untuk segera dikerjakan, tingkat urgentnya pun tidak main-main karena ketika bug ini ditemukan maka banyak pengaruhnya pada penggunaan user atau bahkan bisa jadi user tidak bisa memakai sistem sewajarnya.

“Contoh Bug Major ini seperti : Saat kita add member baru pada sistem kemudian kita save maka sistem terus menganggap ada kesalahan pada kolom tertentu sehingga tidak dapat di save padahal secara input yang kita lakukan sudah benar, maka hal ini akan membuat user sangat panik bahkan bisa-bisa dia stress karena user akan bertanya apa yang salah dari proses yang dilakukan. Contoh lain seperti Saat kita add member baru kemudian ketika klik save sistem memunculkan error tertentu yang isinya adalah bahasa mesin.”

Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis Bug Major ini sangat berpengaruh terhadap jalanya sistem atau fungsionalitasnya sehingga developer perlu meluangkan waktu lebih yang cepat dan tepat untuk menanggulangi hal tersebut agar segera diperbaiki dan dapat digunakan kembali secara normal.

4. Critical

Bug jenis ini merupakan bug dengan Level Tertinggi, pengaruhnya teramat besar pada sistem sehingga sistem benar-benar tidak bisa digunakan sama sekali.

Biasanya apabila ada temuan Bug Critical pada sebuah sistem, maka developer akan membutuhkan waktu lebih banyak karena bisa saja terjadi kesalahan mulai dari alur, database dan hal-hal terkait lainnya yang membuat sistem benar-benar tidak bisa digunakan atau di akses oleh user.

Akan tetapi perlu diketahui bahwa bug jenis ini sangat jarang ditemui pada sistem yang di Rancang dan disususn dengan baik dan benar sebelum adanya proses Development.

“Contoh Bug Critical ini seperti : Sistem tidak dapat dibuka atau digunakan sama sekali, software yang sering mengalami hal ini seperti software dengan platform Dekstop ataupun Mobile Apps.”

Semoga artikel ini bermanfaat yaaa!

Subscribe & Dapatkan Info Lainnya

WEBZID DEVELOPER

Berita Terkait